T.B. Simatupang
Simatupang ditunjuk oleh Presiden Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan
Perang Republik Indonesia (KASAP) setelah Panglima
Besar Jenderal Soedirman wafat pada tahun 1950.
Ia menjadi KASAP hingga tahun 1953. Jabatan KASAP secara
hirarki organisasi pada waktu itu berada di atas Kepala Staf
Angkatan Darat, Kepala Staf
Angkatan Laut, Kepala Staf
Angkatan Udaradan berada di bawah tanggung jawab Menteri
Pertahanan.Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bonar Simatupang atau
yang lebih dikenal dengan nama T.B. Simatupang (lahir di Sidikalang,Sumatera Utara, 28 Januari 1920 – meninggal
di Jakarta, 1 Januari 1990 pada
umur 69 tahun)[1] adalah seorang tokoh militer danGereja di Indonesia.
Simatupang meninggal dunia pada tahun 1990 di Jakarta dan dimakamkan di Taman Makam
Pahlawan Kalibata. Pada tanggal 8 November 2013, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada TB Simatupang. Saat
ini namanya diabadikan sebagai salah satu nama jalan besar di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Awal kehidupan
Simatupang dilahirkan sebagai anak kedua dari delapan bersaudara. Ayahnya
bernama Sutan Mangaraja Soaduan Simatupang dan ibunya bernama Mina Boru
Sibutar. Ayahnya bekerja sebagai pegawai kantor pos pemerintah dan sering
berpindah tempat tugas, dari Sidikalang pindah ke Siborong-borong, kemudian ke Pematang Siantar.
Simatupang menempuh pendidikannya di HIS Pematangsiantar
dan lulus pada 1934. Ia melanjutkan sekolahnya di MULO Tarutung1937,
lalu ke AMS di Jakarta dan selesai pada 1940.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengahnya, Simatupang mendaftarkan
diri dan diterima di Koninklije Militaire Academie (KMA) yang
merupakan sebuah akademi untuk anggota KNIL,
diBandung dan selesai pada 1942,
bertepatan dengan masuknya tentara Jepang ke Indonesia.
Simatupang menikah dengan Sumarti Budiardjo yang merupakan adik dari teman
seperjuangannya Ali Budiardjo.
Pasangan ini dikaruniai empat orang anak, yaitu: Tigor, Toga, Siadji, dan Ida
Apulia. Salah seorang di antaranya meninggal. Ia dikarunia empat cucu, yaitu:
Satria Mula Habonaran, Larasati Dameria, dan Kezia Sekarsari, serta Hizkia Tuah
Badia.
Karier militer
Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Simatupang turut berjuang
melawan penjajahan Belanda. Ia diangkat
menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang RI (1948-1949)
dan kemudian dalam usia yang sangat muda ia menjabat sebagai Kepala Staf
Angkatan Perang (1950-1953).
Pada tahun 1954-1959 ia
diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI.
Ia kemudian mengundurkan diri dengan pangkat Letnan Jenderal dari dinas
aktifnya di kemiliteran karena perbedaan prinsipnya dengan Presiden Soekarno pada waktu itu.
Aktivitas di luar militer
Simatupang pernah mengatakan bahwa ada tiga Karl yang
memengaruhi hidup dan pikirannya, yaitu Carl von Clausewitz,
seorang ahli strategi kemiliteran, Karl Marx dan Karl Barth, teolog Protestan terkemuka abad ke-20. Seluruh kehidupan Simatupang
mencerminkan peranan ketiga pemikir besar itu. Setelah melepaskan tugas-tugas aktifnya
sebagai militer, Simatupang terjun ke pelayanan Gereja dan aktif menyumbangkan
pemikiran-pemikirannya tentang peranan Gereja di dalam masyarakat.
Dalam aktivitas gerejawinya itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia, Ketua Majelis Pertimbangan PGI,
Ketua Dewan
Gereja-gereja Asia, Ketua Dewan
Gereja-gereja se-Dunia, dll.
Di lingkungan kemasyarakatan, Simatupang menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas
Kristen Indonesia dan Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen (IPPM). Ia bahkan merupakan salah satu pencetus lembaga
pendidikan ini, ketika di Indonesia belum banyak orang yang memikirkannya.
Simatupang percaya bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin yang menguasai
ilmu manajemen di dalam perusahaan maupun di tengah masyarakat.
Pada 1969 Simatupang dianugerahi gelar Doctor
Honoris Causa dari Universitas Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat.
Alasan memilih T.B. Simatupang
Karena Dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Simatupang turut
berjuang melawan penjajahan Belanda. Ia diangkat
menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang RI dan kemudian dalam usia yang sangat muda ia
menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang dan diangkat sebagai Penasihat Militer di Departemen Pertahanan RI
. Dalam aktivitas gerejawinya itu, ia pernah menjabat sebagai Ketua Persekutuan
Gereja-gereja di Indonesia, Ketua Majelis Pertimbangan PGI,
Ketua Dewan
Gereja-gereja Asia, Ketua Dewan
Gereja-gereja se-Dunia,
Di lingkungan kemasyarakatan, Simatupang menjabat sebagai Ketua Yayasan Universitas
Kristen Indonesia dan Ketua Yayasan Institut Pendidikan dan
Pembinaan Manajemen (IPPM). Ia bahkan merupakan salah satu pencetus lembaga
pendidikan ini, ketika di Indonesia belum banyak orang yang memikirkannya
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/T.B._Simatupang
1 komentar:
Nama saya Cynthia Johnson. hipotek, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman Hotel, tawaran komersial Umum Mr John Carlson, salah satu harus memperbarui semua situasi keuangan di dunia / perusahaan untuk membantu mereka yang terdaftar pinjaman uang pinjaman pribadi, pinjaman, kredit konstruksi, kredit bunga rendah tingkat modal dll 2%, pinjaman usaha dan buruk pinjaman kredit usaha, start up. Kami membiayai proyek di tangan dan perusahaan Anda / mitra dan saya juga ingin menawarkan pinjaman pribadi untuk klien mereka. hubungi kami melalui e-mail untuk informasi lebih lanjut: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
Posting Komentar