Teori Manajemen Perilaku menurut Abraham Maslow
Abraham Maslow. Seorang psikolog,
membangun apa yang kemudian dikenal sebagai Teori Kebutuhan. Teori kebutuhan
adalah teori motivasi kerja yang didasarkan pada kebutuhan umum manusia. Teori Maslow
punya 3 asumsi:
- Kebutuhan manusia tidak akan pernah terpuaskan;
- Perilaku manusia punya tujuan dan dimotivasi oleh
kebutuhan untuk merasakan kepuasan; dan
- Kebutuhan dapat diklasifikasi menurut struktur
hirarki dari yang terpenting, yaitu dari bawah (dasar) hingga yang lebih
kemudian.
Hirarki kebutuhan Maslow sebagai berikut:
- Kebutuhan Fisiologis. Dalam kebutuhan ini,
Maslow mengelompokkan seluruh kebutuhan fisik yang diperlukan manusia
untuk bertahan hidup, seperti makanan atau minuman. Setelah kebutuhan
fisiologis tercapai, ia bukan lagi berupa motivator.
- Kebutuhan Keamanan. Kebutuhan ini mencakup
keamanan dasar, stabilitas posisi dan hubungan kerja, perlindungan, dan
kebebasan dari rasa takut. Ia merupakan kondisi yang normal bagi setiap
individu untuk memuaskan kebutuhan ini. Jika belum terpenuhi, maka ia
menjadi motivator.
- Kebutuhan Pemilikan dan Kasih Sayang. Setelah
kebutuhan fisik dan keamanan terpuaskan, mereka bukan lagi motivator.
Lanjutannya, muncul kebutuhan akan kepemilikan dan kasih sayang selaku
motivator. Individu cenderung mencari hubungan bermakna dengan orang lain
di dalam organisasi.
- Kebutuhan Kebanggaan Diri. Individu harus
membangun rasa percaya diri dan ingin meraih status, reputasi, dan
kemegahan.
- Kebutuhan Aktualisasi Diri. Ini adalah kebutuhan
manusia untuk menemukan jati dirinya lewat pekerjaan yang ia lakukan.
Douglas McGregor. McGregor sangat terpengaruh oleh Hawthorne Studies dan teori kebutuhan Maslow. Ia yakin ada 2 jenis manajer. Jenis pertama, manajer Teori X, yang punya pandangan negatif atas pekerja, menganggap mereka malas, tidak bisa dipercaya, dan tidak punya kemampuan. Manajer lain bertipe Teori Y, yang, mengasumsikan pekerja bukan hanya bisa dipercaya dan mampu memikul tanggung jawab, tetapi juga punya motivasi kerja yang tinggi. Aspek penting gagasan McGregor adalah keyakinannya bahwa manajer yang menganut salah satu asumsi dapat menciptakan kemampuan untuk membuat anak buah mengikuti harapan manajer.
0 komentar:
Posting Komentar